![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV3PDbta_XL4uELzVlHaf0jW-xqpf_cW71WwTGTNBQccstxXsI3eh5p0ycgvGDW9QGxe3eiMpg9vo0uN8M_0bswkenvB00mTlB8YxOi_fsGKmnIHkHM9RndcN5SxVdSbcyh09fWtEIn13g/s320/IMG20160820134929.jpg) |
Meriam yang terletak di atas makam ratu Agung |
Bengkulu
Selatan - Desa Gedung Agung, Kecamatan Pino, Kabupaten Bengkulu Selatan,
tepatnya di sebelah Barat desa atau di ujung jalan tanah yang diapit oleh Air
(sungai) Sebilau terdapat Meriam Tua peninggalan dari Puyang Ratu Agung. Untuk
menuju kesana melalui simpang tiga yang berada sebelum SD Gedung Agung.
Masyarakat Desa Gedung Agung ini masih terbilang masyarakat yang sangat asri
dengan ramah tamah kepada tamu yang masuk. Namun, Jalan menuju Meriam Ratu
Agung masih belum beraspal. Sehingga orang orang sulit menjangkau atau
mengetahui keberadaan meriam yang ada di desa Gedung Agung tersebut.
"Meriam Ratu Agung itu pernah meledak saat terpilihnya Agusrin menjadi
Gubernur Bengkulu, karena Agusrin juga Keturunan dari Puyang Ratu Agung"
tutur Kepala desa Gedung Agung. "Meriam ini juga meledak jika ada antar
saudaranya bekelahi atau bersiteru, meledaknya meriam ini mempunyai suara yang
tidak terlalu keras" sambungnya lagi.
Meriam
Tua itu terbuat oleh besi dalam kondisi tergeletak di makam Puyang satu. Meriam
itu merupakan buatan Eropa pada masalalu. Dikarenakan dahulu Bangsa Inggris dan
Belanda merupakan bangsa yang pernah menjajah Bengkulu. Adapun beberapa makam
tua yang merupakan makam Puyang Ratu, Panas Petang, dan Mas Panji Pulau.
Makam
tua yang berjumlah tiga buah merupakan makam Puyang Ratu, Panas Petang, dan Mas
Panji Pulau. Puyang Ratu adalah seorang penguasa, sedangkan dua lainnya adalah
pengawalnya. Pada ketiga makam itu tidak ada tulisan sama sekali. Nisannya
terbuat dari batu alam yang ditegakkan. Jadi itulah sedikit cerita dari Meriam
yang berada di atas makamnya Puyang Ratu Agung seorang penguasa di masa
penjajahan Inggris dan Belanda waktu itu.
(Tugas 4/ UTS)
Komentar
Posting Komentar